Program Anak Pejuang Subuh

Program Anak Pejuang Subuh Bismillahirrahmaanirrahiim Anak Pejuang Subuh, adalah istilah yang diberikan kepada anak-anak yang berjuang untuk bisa mengikuti sholat subuh berjamaah di masjid. Istilah ini diperkenalkan saat meluncurkan program Uang Saku Subuh, sebuah program yang memberikan uang saku kepada anak-anak yang berhasil melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid. Jadi, Gerakan Anak Pejuang Subuh tidak dapat dipisahkan dengan Program Uang Saku Subuh. Siapa sasaran program ini ? Semua anak, terutama yang berada di lingkungan terdekat masjid, untuk mau berangkat subuh berjamaah. Pada awalnya memang sulit, namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut tidak dianggap lagi sebuah kesulitan. Tak jarang, anak-anak bangun pagi dan berangkat ke masjid, meninggalkan bapak dan ibunya yang masih tertidur lelap di rumah. Alhamdulilah. Gerakan ini dimulai dari Masjid Al Kautsar, Waru Doyong Cakung, Jakarta Timur. Tepat pada hari Senin tanggal 24 Juli 2017. Hari pertama dimulainya program ini, tercatat 21 anak yang hadir. Namun hari-hari selanjutnya, semakin banyak anak yang hadir. Tercatat di kisaran angka 50-60 anak. Pernah mencapai rekor jumlah anak terbanyak di pekan keempat bulan April 2018, tercatat 114 anak.  Subhanallah. Bagaimana prosedur mendapatkan Uang Saku Subuh? Sangat sederhana. Setiap anak diwajibkan hadir sebelum adzan subuh berkumandang. Bila dilakukan setelah adzan, ia hanya dihitung ikut melakukan sholat subuh berjamaah, namun tidak mendapatkan uang saku subuh. Di pintu masuk masjid, anak akan mendapatkan nomor antrian yang diberikan oleh seorang pengurus masjid. Selanjutnya, anak melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid, dan duduk rapi menunggu waktu adzan. Setelah adzan selesai berkumandang, seluruh anak diharapkan melaksanakan sholat sunnah qobliyah Subuh sebanyak 2 rakaat. Dan sesudahnya, berdzikir sederhana sampai tiba waktunya iqomat, tanda sholat subuh dimulai. Seluruh jamaah secara bersama melaksanakan sholat subuh berjamaah, 2 rakaat dengan qunut di rakaat kedua. Setelah selesai, semua jamaah termasuk anak-anak melakukan dzikir dan doa bersama. Kegiatan ditutup dengan berdiri bersalam-salaman sesama jamaah. Di pintu keluar masjid, anak-anak kembali mengantri untuk menukarkan nomor antrian dengan uang saku, sebesar Rp 5.000,- per anak. Ini dilakukan setiap hari, Senin sampai Jumat. Uang saku subuh ditiadakan pada hari Sabtu dan Ahad. Apa sajakah kegiatan Anak Pejuang Subuh? Sejak pertama kali diluncurkan, sudah dirancang program harian sederhana yang bisa diikuti semua anak, dengan kemasan yang menarik. Kegiatan ini dilakukan setelah setiap anak menerima uang saku subuh. Anak-anak yang sudah selesai mendapatkan uang saku subuh, bersama-sama meneriakkan yel-yel anak pejuang subuh. Seperti di bawah ini. Yel kesatu T : Apa kabar Pejuang Subuh? J : Selalu Berjuang Mengharap Ridho Allah. Yel kedua T : Pejuang Subuh punya JAM? J: Punya dong. Jamaah, di Awal waktu, di Masjid. Yel ketiga T : 5 manfaat Subuh Berjamaah J : Satu, Allah tambah sayang Dua, Hidup Jadi Berkah Tiga, Badan Jadi Sehat Empat, Rezeki Bertambah Lima, Pahala Berlimpah. Tujuan yel-yel tersebut adalah, agar anak-anak selalu menomorsatukan Ridho Allah, walaupun tidak ada uang saku subuh yang diterimanya, walaupun harus berjuang melawan hawa dingin pagi hari, dan lain-lain. Sesudah yel-yel, biasanya anak-anak diminta tersenyum ceria seperti Rasulullah SAW selama beberapa saat. Senyum ini penting untuk memulai kegiatan di pagi hari, agar mereka selalu tersenyum dan bersyukur atas indahnya pagi hari. Setelah itu, anak-anak akan duduk melingkar di teras masjid, untuk mendengarkan dongeng dan kisah. Bisa berupa dongeng tentang keseharian mereka, atau kisah para Nabi dan Rasul, atau para sahabat. Terkadang berupa aneka lagu dan tepuk islami, atau sholawatan. Apapun bentuk yang diberikan, ternyata hal ini menjadi daya tarik utama kegiatan anak pejuang subuh. Tak ada anak yang beranjak pulang hingga selesainya kegiatan. Bahkan sering terjadi, mereka masih berharap kegiatan itu diperpanjang lebih lama lagi.. Sebagai selingan, kami juga mengundang beberapa pendongeng untuk berbagi kisah, dalam sejumlah kesempatan. Diantaranya yang sudah pernah hadir : Uni Dongeng Puspa, Kak Dendi – Pendongeng Sejati, Kak Adi – Pendekar Tawa. Dan yang hampir setiap hari mendongeng untuk mereka, Kak Sidik – Pendongeng Keliling Nusantara 😘. Memasuki tahun 2018, kami telah menyiapkan beberapa kegiatan tambahan. Diantaranya adalah menerbitkan Buku Catatan Anak Pejuang Subuh, hiburan Panggung Subuh, Rekreasi Bersama, Tabungan Bank Sampah. Buku Catatan Anak Pejuang Subuh, adalah sebuah buku sederhana yang berisi kegiatan harian subuh berjamaah. Di dalamnya, berisikan identitas lengkap anak, dan kalender bulanan (Januari-Desember 2018). Setiap selesai sholat subuh berjamaah di tanggal tertentu, akan diberikan stempel bertuliskan ‘Subuh Berjamaah ‘. Dengan cara ini, aktivitas subuh berjamaah dapat dipantau secara tertulis. Selanjutnya, kegiatan Panggung Subuh. Ini adalah kegiatan yang mengadopsi kegiatan serupa yang pernah berlangsung di Sumatra Barat. Di Sumatra barat, dikenal dengan nama Didikan Subuh. Inti kegiatan adalah memberikan panggung bagi anak-anak untuk berkreasi dan menampilkan aneka bentuk ekspresi dirinya. Misalnya menampilkan aneka lagu dan tepuk, aneka sholawat, bacaan Al Quran, dan lain-lain. Yang menjadi pembawa acara kegiatan ini juga anak-anak. Termasuk seksi acara dan perlengkapan, juga anak-anak. Jadi, sudah pasti heboh.. Selain kegiatan rutin setiap hari, kami juga menyiapkan kegiatan berkala dan kegiatan bonus. Kegiatan berkala berupa pemberian beasiswa bulanan kepada anak pejuang subuh yang berprestasi, sejak tahun 2018. Tercatat 22 anak menjadi penerima beasiswa ini di semester genap tahun 2018/2019. Kami juga mengajak mereka untuk peduli lingkungan, dengan mengolah limbah sampah menjadi produk baru yang bisa dijual. Kami bekerja sama dengan RKBN Nusantara untuk membimbing mereka. Saat ini mereka sudah memiliki rekening tabungan dari Bank Sampah. Tak lupa kami memberikan mereka kesempatan menyalurkan minat dan bakat, melalui kesenian marawis ( mulai Januari 2019), dan klub penulis cilik (mulai Agustus 2019). Untuk kegiatan bonus, kami berusaha mengajak mereka berekreasi melalui kerjasama dengan beberapa mitra lembaga, misalnya Yayasan Sahabat Peduli, Sekolah Relawan, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan lain lain. Dan sudah terlaksana saat rekreasi ke Situ Gintung Ciputat (2018), Lebaran Bersama Anak Yatim (2018), dan Belanja Bareng Yatim dan Dhuafa (2018, 2019).

Jakarta, 1 Mei 2019

Penulis,

Kak Sidik Pendongeng Keliling Nusantara Ketua Gerakan Anak Pejuang Subuh Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *